Robotika
dan Sistem Navigasi
Bidang ilmu inilah yang mempelajari bagaimana
merancang robot yang berguna bagi industry dan mampu membantu manusia, bahkan
yang nantinya bisa menggantikan fungsi manusia. Robot mampu melakukan beberapa
task dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Untuk melakukan hal
tersebut, robot diperlengkapi dengan actuator seperti lengan, roda, kaki,
dll. Kemudian, robot juga diperlengkapi dengan sensor, yang memampukan mereka
untuk menerima dan bereaksi terhadap environment mereka Al-Jajari (1136-1206)
seorang ilmuwan Islam pada dinasti Artuqid yang dianggap pertama kali
menciptakan robot humanoid dimana berfungsi sebagai 4 musisi, hebat kan? Bahkan
pada tahun 1796 sudah dihasilkan boneka mekanik bernama Karakuri yang mampu
menuangkan air teh atau menulis karakter Kanji yang dibuat oleh Hisashige
Tanaka.
Ada beberapa istilah penting di dalam robot
vision yang saling berhubungan, diantaranya computer vision, machine vision dan
robot vision. Computer vision merupakan teknologi paling penting di masa
yang akan datang dalam pengembangan robot yang interaktif. Computer
Vision merupakan bidang pengetahuan yang berfokus pada bidang sistem kecerdasan
buatan dan berhubungan dengan akuisisi dan pemrosesan image.
Machine vision merupakan proses menerpakan teknologi untuk inspeksi automatis
berbasis image, kontrol proses dan pemanduan robot pada berbagai aplikasi
industri dan rumah tangga. Robot vision merupakan pengetahuan mengenai
penerapan computer vision pada robot.
Robot membutuhkan informasi vision untuk memutuskan aksi apa yang
akan dilakukan.
Penerapan saat ini vision pada robot antara lain sebagai
alat bantu navigasi robot, mencari obyek yang diinginkan, inspeksi lingkungan dan
lainnya. Vision pada robot menjadi sangat penting karena informasi yang
diterima lebih detail dibanding hanya sensor jarak atau sensor lainnya.
Misalnya dengan vision, robot dapat mengenal apakah obyek yang terdeteksi
merupakan wajah orang atau bukan. Lebih jauh lagi, sistem vision yang
canggih pada robot membuat robot dapat membedakan wajah A dengan wajah B secara
akurat (Face recognition system menggunakan metode PCA, LDA dan lainnya)
[6].
Proses pengolahan dari input image dari kamera hingga memiliki arti
bagi robot dikenal sebagai visual perception, dimulai dari akuisisi
image, image preprocessing untuk memperoleh image yang diinginkan dan bebas
noise misalnya, ekstrasi fitur hingga interpretasi seperti ditunjukkan pada
gambar 1.8. Misalnya saja untuk identifikasi pelanggan dan penghindaran
multiple moving obstacles berbasis vision, atau untuk menggerakan servo sebagai
aktuator untuk mengarahkan kamera agar tetap mengarah ke wajah seseorang (face
tracking) [5].
Gambar 1.1 Contoh Model visual
perception pada robot[3]
Contoh nyata model service robot berbasis
vision (vision-based service robot) yang dikembangkan
penulis bernama Srikandi III yang menggunakan 2 buah kamera (stereo vision)
seperti gambar di bawah, dimana robot dapat mengirimkan order pesanan minuman
ke pelanggan:
Gambar 1.2 Contoh robotika berbasis
kamera
Pada pengembangan selanjutnya, menanamkan
kecerdasan buatan yang komplek pada robot sehingga mampu mengenal dan
memahami suara manusia, perhatian terhadap berbagai gerak lawan bicara dan
mampu memberikan response alami yang diberikan robot ke manusia merupakan
tantangan ke depan untuk membangun robot masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar