1. Penjelasan Web1.0, Web 2.0, Web 3.0 dan Contohnya.
A. Web 1.0
secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi
dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Sifat dari web 1.0 adalah
read. Ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi
web 1.0 hanya digunakan untuk browsing atau mencari informasi tertentu.
Beberapa ciri khas dari web 1.0 antara lain :
- Halaman statis
- Penggunaan framesets
- Online Guestbook
- GIF tombol
Berbagai Website seperti situs berita “cnn.com” atau
situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.
B.Web 2.0
Web 2.0 Istilah
Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004
sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing
informasi secara online. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan
sebagai berikut: “Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang
disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu
percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada
platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi
yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna
aplikasi tersebut” Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki
dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”) merupakan teknologi
Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web. Pada umumnya,
Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur
sebagai berikut:
- CSS (Cascading Style Sheets)
- Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
- Markup XHTML
- Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
- URL yang valid
- Folksonomies
- Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website
- XML Web-Service API
C. Web 3.0
Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan
peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia
Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari
pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan
perangkat lunak bersifat on-demand.
Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan
teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer
mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Berdasarkan definisi
yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang
sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan
di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang
dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software
agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu
mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang
dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting
dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0
- Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
- Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
- Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
- Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
- Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
- The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement- based datastores;
- Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
2. Jelaskan dan berikan contoh, tentang apa yang anda
ketahui tentang virtual reality dan augmented reality.
· Virtual
Reality merupakan teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan
suatu lingkungan yang disimulasikan komputer.
Contoh
Virtual Reality : hiburan game yaitu The Sims dan Haunted the horror
experience.
· Augmented
Reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun
tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan
benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Contoh
Augmented Reality : Google Sky Map, Inkuiter
Google Sky Map
Inkuiter
3. Gambarkan dan beripenjelasan
tentang siklus pengembangan sistem inovasi si modern
Gambaran tentang siklus pengembangan
sistem inovasi sistem informasi modern
1.TahapPerencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap
ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek
bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan
dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari
fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh
atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan
implementasi.
3. Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini, tim teknologi informasi
bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan
komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan
perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan
sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat,
konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun.
Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal
yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi
informasi dalam skala yang lebih detail. Dari semua tahapan yang ada, tahap
konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar,
terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap
manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber
daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap
keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu.
Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang
baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang
paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan
di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang
baru didesain
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya
diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi
yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca
implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah
bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang
lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal
seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses
sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh
dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah
diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak
penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik
proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen, tahap
pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil
atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem
informasi sejalan dengan perubahankebutuhanbisnisyangdinamis.
Sumber :
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar