Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ilmu Sosial Dasar tentang Faktor-Faktor Sosial dan Contohnya



Masalah-masalah sosial yang muncul dalam masyarakat merupakan suatu dampak dari aspek-aspek perubahan sosial dalam perkembangannya, termasuk dalam proses perkembangan masyarakat global. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat dapat juga berdampak positif atau bermanfaat bagi anggota masyarakat, tetapi kondisi ini jugalah yang dapat mengakibatkan goncangan atau hambatan dalam berlangsungnya kehidupan bermasyarakat, terlebih lagi jika perubahan sosial terjadi secara terus-menerus dan berlangsung secara cepat. Secara general, terdapat 4 faktor penyebab masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Keempat faktor tersebut adalah :
  1. Faktor Ekonomi – faktor ini berkaitan dengan ketidakmampuan anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka sehingga mengakibatkan terjadinya kesenjangan sosial. Pemerintahlah yang biasanya dianggap bertanggung jawab karena gagal dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup.
  2. Faktor Budaya – faktor ini disebabkan oleh adanya ketidak sesuaian pelaksanan nilai-nilai atau norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan perbedaan yang mendalam dengan apa yang terjadi atau berlangsung dengan realita yang ada.
  3. Faktor Biologis – faktor ini disebabkan oleh ketidak sesuaian kondisi lingkungan yang ada seperti kurangnya fasilitas kesehatan, pendidikan, dan yang lainnya.
  4. Faktor Psikologis – faktor ini berhubungan dengan pola pikir masyarakat terhadapa suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Contoh Masalah Sosial dalam Masyarakat
Interaksi sosial antara individu, individu dengan kelompok, maupun atar kelompok dapat juga menjadi awal mula munculnya suatu masalah sosial didalam masyarakat. Setelah memahami pengertian masyarakat dan beberapa faktor penyebabnya, dapat dilihat di kehidupan nyata beberapa contoh masalah sosial yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Berikut beberapa contoh masalah sosial dalam masyarakat:
  • Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang sampai sekarang masih belum dapat diselesaikan dengan baik, bahkan terus berlangsung atau bahkan meningkat di berbagai belahan dunia. Dalam konteks negara, masalah kemiskinan bukan hanya terjadi di negara yang kurang berkembang saja tetapi juga terjadi di beberapa negara maju dan berkembang. Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidaksanggupan atau ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Adanya kemiskinan menyebabkan rendahnya pendapatan per-kapita suatu negara, hal ini juga erat kaitannya dengan minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
Selain itu kurang berkembangnya pola pikir masyarakat juga menjadi faktor lain masih adanya masalah kemiskinan dalam masyarakat. Mereka yang dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dengan baik dan dapat berpikir secara terbuka akan dengan mudah menghindari masalah kemiskinan ini. Negara harus mengambil langkah cepat dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan, karena tingginya tingkat kemiskinan dapat menyebabkan munculnya masalah sosial lainnya seperti masalah kriminalitas, kesenjangan sosial ekonomi, dan yang lainnya.

  • Masalah Pengangguran
Masalah pengangguran juga erat kaitannya dengan masalah kemiskinan yang terjadi di dalam masyarakat. Masalah penggangguran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rendahnya kualitas sumberdaya manusia karena rendahnya kualitas pendidikan dan keterampilan, dan berkembangnya mesin canggih yang menggantikan tenaga manusia. Selain itu, masalah pengangguran juga erat kaitannya dengan minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia tetapi semakin meningkatnya jumlah penduduk. Hal ini yang harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dalam upaya mengatasi masalah pengangguran yang ada.
  • Masalah Kependudukan
Salah satu contoh masalah kependudukan adalah meningkatnya jumlah penduduk secara berkala. Hal ini disebabkan karena lebih tingginya angka kelahiran dibanding dengan angka kematian. Tingginya jumlah penduduk mengakibatkan persebaran penduduk yang tidak merata dan adanya kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk juga dapat menyebabkan masalah sosial lainnya, seperti masalah kemiskinan, pengangguran, hingga masalah lingkungan sehingga dibutuhkan upaya yang nyata dalam mengatasi masalah kependudukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana.
  • Masalah Pendidikan
Rendahnya kualitas pendidikan dan minimnya fasilitas atau kesempatan mendapatkan pendidikan merupakan salah satu faktor munculnya masalah sosial pendidikan dalam masyarakat. Sebagai contoh, banyaknya anak dibawah umur yang ikut bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Ketidakmampuan dalam membiayai sekolah serta faktor kemiskinan merupakan alasan utama rendahnya kesempatan pendidikan dalam masyarakat. Hal ini berakibat pada rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang juga erat kaitannya dengan masalah pengangguran dan kesenjangan sosial.
  • Masalah Kesenjangan Sosial Ekonomi
Ketidak merataan pembangunan di daerah-daerah dan rendahnya mobilitas sosial merupakan faktor utama munculnya kesenjangan sosial ekonomi. Masalah sosial ini dapat dilihat dari perbedaan jarak antara yang disebut sebagai masyarakat mampu atau kelompok atas dengan masyarakat kurang mampu atau masyarakat bawah. Masyarakat mampu dan masyarakat tidak mampu merupakan salah satu contoh status sosial yang ada di masyarakat. Adanya masalah kesenjangan sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi munculnya berbagai macam masalah sosial lainnya, seperti masalah kriminalitas, munculnya sikap kecemburuan sosial, dan yang lainnya.
Ketimpangan dalam pendistribusian pendapatan dan tingginya tingkat kemiskinan merupakan masalah kesenjangan sosial ekonomi yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Untuk mencegah atau mengurangi masalah ini maka dibutuhkan perencanaan yang baik dalam hal pemerataan pembangunan, penyediaan lapangan pekerjaan, dan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan yang baik.

  • Masalah Tindak Kejahatan atau Kriminalitas
Masalah sosial tindak kejahatan atau kriminalitas merupakan masalah yang paling mengganggu dan mengancam ketentraman masyarakat.  Beberapa contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, korupsi, pembunuhan, penculikan, dan yang lainnya, dimana tindakan ini sangat bertentangan dengan norma hukum. Adanya masalah sosial ini erat kaitannya dengan masih adanya masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan, hingga kesenjangan sosial ekonomi. Oleh sebab itu, perlu adanya kerjasama yang baik oleh pemerintah, aparatur negara, dan masyarakat dalam upaya mengurangi masalah tindak kejahatan atau kriminalitas dalam kehidupan masyarakat.
  • Masalah Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup merupakan salah satu unsur utama dalam berlangsungnya kehidupan bermasyarakat. Lingkungan hidup yang tidak aman dan tidak nyaman dapat memicu munculnya masalah-masalah sosial lainnya dalam masyarakat, seperti masalah tindak kejahatan atau kriminalitas dimana perkelahian, pertengkaran, dan tindakan lainnya terjadi. Sedangkan lingkungan hidup yang tidak kotor atau tidak bersih dapat menimbulkan masalah sosial kesehatan, seperti menyebar nya wabah penyakit, kurangnya ketersediaan air bersih, maraknya gizi buruk, serta terganggu nya keseimbangan ekosistem alam dan yang lainnya.
  • Kenakalan Remaja
Remaja dikenal sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat berkontribusi secara positif dalam memajukan negara, karena maju tidaknya suatu negara juga dapat dilihat dari tingkah laku generasi mudanya. Tetapi semakin banyaknya perubahan sosial yang terjadi semakin meningkat pula masalah sosial kenakalan remaja di masyarakat. Masalah kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang paling menonjol dari contoh kasus realita sosial  dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan karena rendahnya kualitas pendidikan, faktor pengaruh lingkungan, dan kurangnya pengawasan orang tua. Masalah yang sering di lakukan oleh kaum remaja adalah tawuran, merokok, penggunaan obat-obat terlarang, dan kelakuan lainnya yang sering meresahkan masyarakat.

https://materiips.com/contoh-masalah-sosial-dalam-masyarakat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Inovasi Sistem Informasi Tugas ke 3




1. Penjelasan Web1.0, Web 2.0, Web 3.0 dan Contohnya.

A. Web 1.0
secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Sifat dari web 1.0 adalah read. Ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi web 1.0 hanya digunakan untuk browsing atau mencari informasi tertentu. Beberapa ciri khas dari web 1.0 antara lain :
  1. Halaman statis
  2. Penggunaan framesets
  3. Online Guestbook
  4. GIF tombol
      

Berbagai Website seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.
B.Web 2.0
 Web 2.0 Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara online. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut: “Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut” Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web. Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
  • CSS (Cascading Style Sheets)
  • Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
  • Markup XHTML
  • Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
  • URL yang valid
  • Folksonomies
  • Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website
  • XML Web-Service API


C. Web 3.0
Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand.
Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah. Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL. Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0
  • Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
  • Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
  • Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
  • Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
  • Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
  • The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement- based datastores;
  • Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
 

    2. Jelaskan dan berikan contoh, tentang apa yang anda ketahui tentang virtual reality dan augmented reality.

·  Virtual Reality merupakan teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan komputer.
Contoh Virtual Reality : hiburan game yaitu The Sims dan Haunted the horror experience.
· Augmented Reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Contoh Augmented Reality : Google Sky Map, Inkuiter
 
   
                             Google Sky Map

 
                              Inkuiter 


    3.   Gambarkan dan beripenjelasan tentang siklus pengembangan sistem inovasi si modern
Gambaran tentang siklus pengembangan sistem inovasi sistem informasi modern

1.TahapPerencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
3. Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait.
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.


5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahankebutuhanbisnisyangdinamis.
Sumber :



                     


 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS